ANALYSIS OF THE POSITION OF THE LEGISLATURE POSITIVE CONSTITUTIONAL COURT VERDICT IN THE HARMONIZATION OF LEGISLATION IN INDONESIA

Authors

  • Ellydar Chaidir Professor Faculty of Law,Magister Program of Law of Post Graduate, Islamic University of Riau, Pekanbaru Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Marpoyan Pekanbaru Riau
  • Moza Dela Fudika Faculty of Law,Islamic University of Riau, Pekanbaru Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Marpoyan Pekanbaru Riau
  • Asri Muhammad Saleh Faculty of Law, Universitas Islam Riau Pekanbaru Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Marpoyan Pekanbaru Riau

Abstract

Abstrak

Pembentukan Lembaga Negara Mahkamah Kostitusi merupakan sebuah momentum pergeseran supremasi parlemen menjadi supremasi konstitusi sekaligus menguatkan eksistensi Indonesia sebagai negara hukum sesuai dengan amanat Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Berdasarkan Pasal 24 C ayat (1) UUD 1945 Mahkamah Konstitusi berwenang untuk melakukan judicial review undang-undang tehadap UUD 1945. Hasil dari judicial review adalah melahirkan sebuah putusan yang disebut Putusan Mahkamah Konstitusi. Putusan tersebut pada dasarnya menyatakan sebuah undang-undang dinyatakan konstitusional atau tidak konstitusional terhadap Uud 1945. Seiring perkembangannya, putusan Mahkamah Konstitusi tersebut membentuk model lain yang bersifat positive legislature. Putusan positive legislature memuat rumusan norma baru yang melekat kepada pasal-pasal yang di judicial review oleh pemohon. Beberapa putusan Positive Legislature tersebut tidak ditindaklanjuti secara langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga terhadap putusan mahkamah konstitusi tersebut dipersoalkan legalitas kedudukannya secara yuridis. Atas permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji analisis kedudukan Putusan Mahkamah Konstitusi Positive Legislature dalam harmonisasi peraturan perundang-undangan di Indonesia. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan putusan mahkamah konstitusi positive legislature dalam harmonisasi peraturan perundang-undangan di Indonesia. Penulisan ini dilakukan dengan metode analisis yuridis dengan melakukan pengkajian terhadap putusan Mahkamah Konstitusi dan Undang-Undang yang berkaitan dengan permasalahan pokok penulisan.

Kata kunci: Kedudukan Putusan Positive Legislature, harmonisasi, peraturan perundangan.

 

Abstract

The establishment of the State’s Organ of the Constitutional Court constitutes a moment of changing over the parliamentary supremacy become both constitutional supremacy and strengthening Indonesia as state law in accordance with the article 1 point (3) UUD 1945. Based on the article 24 C point (2) UUD 1945 states that Constitutional Court has the competence to commit the judicial review of the Act against UUD 1945. The result of judicial review bears a decision so called decision of constitutional court. Basically, such decisions states than an Act is stated whether constitutional court forms another model which the nature is positive legislature.decission of positive legislature contains of formula of new norm which inherents at the articles commited the judicial review by the applicant. Few of such positive legislature decision is not followed up directly by the house of representative, therefore, against such decisions is to be questioned its legal status juridically. Based on that problem, the writer fully interesting to analyze the status of decision of constitutional court positive legislature in the harmonization of the legislation in Indonesia. This research is aimed in order to know the status of the deission of the constitutional court positive legislature in harmonization of the legislation in Indonesia. This research done by juridical analyzing method by reviewing against decision of the constitutional court and Acts related to main problem of the research.

Keywords: Status of Decission of Positive Legislative, Harmonization, legislation

References

Abdul Latif. 2009. Fungsi Mahkamah Konstitusi Upaya Mewujudkan Negara Hukum Demokrasi. Yogyakarta: Kreasi Total Media.

Mahfud MD. 2007. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Jakarta: Pustaka LP3S Indonesia.

Moh.Mahfud MD. 2009. Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu. Jakarta: Rajawali Pers, Rajagrafindo Persada.

Martitah. 2013. Mahkamah Konstitusi dan Negative Legislature ke Positive Legslature. Jakarta: KONPress.

Maria Farida Indrati Soeprapto. 1998. Ilmu Perundang-Undangan, Dasar-dasar dan pembentukannya. Yogyakarta: Penerbit Kansius.

Maruarar Siahaan. 2012. Hukum Aacara Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika

Miftakhul Huda. 2010. Kamus Hukum Erga Omnes. Majalah Konstitusi, No.45, Jakarta.

Yuliandri. 2011. Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundangan yang Baik, Gagasan Pembentukan Undang-Undang Berkelanjutan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. 1945.

Undang-Undnag Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 4/PUU-VII/2009

Malik. 2009. Telaah Makna Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Final dan Mengikat. Jurnal Konstitusi Vol.VI No.1.hlm.25.

Maruarar Siahaan. 2012. Checks and Balances dan Judicial Review dalam Legislasi di Indonesia. Pelatihan Pengujian Peraturan Perundang-Undangan dan Isu dan HaK-Hak Penyandang Disabilitas, Hotel Le Meridien, Jimly School & AIPJ, Juli, 2012.

Downloads

Published

2019-06-19

Issue

Section

Archaeology & History