IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI KECAMATAN PARIGI SELATAN (THE IMPLEMENTATION OF SELF-HELP HOUSING STIMULANT ASSISTANCE POLICY IN SOUTH PARIGI DISTRICT)

Authors

  • Zulkarnain -

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan pelaksanaan Kebijakan Bantuan Peremajaan Rumah Mandiri di Kabupaten Parigi Selatan belum efektif. Jenis penelitian penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Metode sampling informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori van Meter dan van Horn, yang terdiri dari 6 (enam) aspek: ukuran dasar dan tujuan kebijakan, sumber daya kebijakan, antar dan komunikasi antar implementasi, karakteristik lembaga pelaksana, dan ekonomi, sosial, dan politik, serta kecenderungan pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kebijakan Bantuan Perintisan Perumahan Mandiri Mandiri di Kabupaten Parigi Selatan belum efektif: Pertama, aspek komunikasi: sosialisasi dilakukan hanya pada saat pertemuan, yang tidak dilakukan di tingkat KPB yang mengakibatkan ketidaktahuan publik tentang Langkah dasar dan tujuan kebijakan. Selain itu, koordinasi antar lembaga belum maksimal. Kedua, karakteristik aspek lembaga pelaksana: sanksi yang diberikan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Parigi Moutong terhadap pihak-pihak yang dilanggar tidak ketat, sehingga kesadaran fasilitator, pihak ketiga, dan masyarakat tidak terbangun yang pada gilirannya membuat pelaksana kebijakan tidak bertanggung jawab atas implementasi kebijakan. Ketiga, kecenderungan pelaksana: sikap yang tidak dianggap bertanggung jawab dan transparan, karena memberi kesempatan kepada pihak tertentu untuk mengumpulkan pungutan tanpa sebutan yang jelas dan melakukan kelalaian tugas dan tanggung jawab sehingga penyaluran bahan bangunan tertunda. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa implementasi kebijakan Kebijakan Bantuan Perangsangan Swadaya Masyarakat Mandiri di Kabupaten Parigi Selatan tidak maksimal, karena hanya tiga (3) aspek yang terpenuhi: ukuran dasar dan tujuan kebijakan, sumber daya kebijakan, dan ekonomi, sosial, dan politik. kondisi. Sedangkan aspek lainnya tidak maksimal: komunikasi antar lembaga dan antar pelaksanaan, karakteristik lembaga pelaksana dan kecenderungan pelaksana.

Kata kunci: Kebijakan, Perumahan Swadaya, Stimulan dan Renovasi Rumah

 

Abstrak

This study aims to find out what caused the implementation of Self-Help Housing Stimulant Assistance Policy in South Parigi District has not been effective. The research type of this study was descriptive qualitative research. The types of data used in this study were primary and secondary data. Those data were collected by means of observations, interviews, documentations, and triangulations. Informant sampling method used in this study was purposive sampling technique. The data analysis used in this study was the Miles and Huberman model, i.e. data reduction, data presentation, and conclusion. The theory used in this study was the theory of van Meter and van Horn, consisting of 6 (six) aspects: the basic measures and policy objectives, policy resources, interagency and inter-implementation communications, characteristics of the implementing agencies, and economic, social, and political conditions, as well as tendencies of the implementers. The results show that the implementation of Self-Help Housing Stimulant Assistance Policy in South Parigi District has not been effective: First, the communication aspect: socializations were done only when the meetings, those were not done on the KPB level resulting public ignorance about the basic measures and policy goals. In addition, the interagency coordination has not been maximal. Second, the characteristics of implementing agencies aspect: the sanctions given by the Department of Public Works and Public Housing of Parigi Moutong Regency on the violating parties were not strict, so as the awareness of the facilitators, the third parties, and the society were not awakened which in turn made the policy implementers not responsible for the policy implementation. Third, the tendencies of the implementers: an attitude that is not considered responsible and transparent, because it provides opportunities for certain parties to collect levies without clear designations and to do dereliction of duty and responsibility so that the distributions of building materials were delayed. Thus, the researcher concludes that policy implementation Self-Help Housing Stimulant Assistance Policy in South Parigi District was not maximal, because only three (3) aspects are met: the basic measures and policy objectives, policy resources, and economic, social, and political conditions. While, other aspects were not maximal: interagency and inter-implementation communications, characteristics of the implementing agencies, and tendencies of the implementers.

Keywords: Policy, Self-Help Housing, Stimulant, and House Renovation

References

Moleong. J. L. 2000. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Redmaja Rosda Karya.

Wahab, Solichin Abdul, 1997. Analisis Kebijakan, Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara

Winarno, B. 2013. Kebijakan Publik: Teori, Proses dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAP (Center of Academic Publishing Service).

Downloads

Issue

Section

Archaeology & History