Interaksi Muslim dan Bukan Muslim di Korea dalam Program Assalamualaikum Seoul An Inter-Ideology Journey 2017 (ASEOUL) Menurut Perspektif Generasi Mahasiswa Islam Korea (GMIK) dan Ikatan Keluarga Muslim Indonesia-Korea (IKMI)

  • Nur Solehah
  • Nur Farhana Abdul Rahman
  • Jaffary Awang
  • Ahmad Sunawari Long

Abstract

ABSTRAK

 

Artikel ini memfokuskan hubungan dan interaksi yang berlaku di antara masyarakat Muslim dan bukan Muslim di Seoul, Korea menurut pandangan dan perspektif daripada dua persatuan Islam di Korea yang dikenali sebagai Generasi Mahasiswa Islam Korea (GMIK) dan Ikatan Keluarga Muslim-Indonesia (IKMI). Korea merupakan sebuah negara yang masyarakatnya terdiri daripada berbilang agama seperti Buddha, Hindu, Kristian dan ada juga sebahagian daripada mereka berpendirian Atheism. Pendekatan temubual dan perbincangan focus group telah digunakan melalui sebuah program mobiliti tanpa kredit yang dianjurkan oleh Kelab Usuluddin dan Falsafah UKM (KUFAH) iaitu Assalamualaikum Seoul ! An Inter-Ideology Journey 2017 (ASEOUL 2017). Kajian mendapati bahawa Korea sebuah negara bukan Islam, maka mempraktikkan tanggungjawab sebagai seorang Muslim dibumi Korea bukanlah suatu perkara yang mudah. Namun Masyarakat Korea  bebas mengamalkan agama masing-masing dan juga bebas untuk menyeru dan menyampaikan agama yang dianuti kepada orang lain secara terbuka. Malah melalui  kunjungan ilmiah ke tempat-tempat ibadah kepercayaan tradisi di Korea, terbukti menujukkan bahawa interaksi  Muslim dan bukan Muslim berlaku dengan luas dan mereka bersedia untuk saling mengenali dan memahami dengan lebih dekat lagi antara satu sama lain.

 

Kata Kunci : Interaksi, Muslim, Bukan Muslim, GMIK, IKMI

 

ABSTRACT

 

This article is focusing on the relationship and interaction between Muslim and Non Muslim in Seoul, Korea under the perspective of two Muslim’s Association in Korea known as Generasi Mahasiswa Islam Korea (GMIK) and Ikatan Keluarga Muslim-Indonesia (IKMI). Korea widely known as a multi-religion country such as Buddha, Hindu, Christian but still most of them are atheist. Focus Group Discussion and Interview approach were used in this research through a non-credit mobility programme organized by UKM Theology and Philosophy Club (KUFAH) which is Assalamualaikum Seoul ! An Inter-Ideology Journey 2017 (ASEOUL 2017). This article finds that there are a lot of challenges and obstacles have been faced by the Muslims there to practise Islam and fulfill their responsibilities in a Non-Islamic country. However, Korea offers choices and freedom for their citizens to practise their own religion and they are also being allowed to deliver and promote their religion to others freely without any restriction. Moreover, good interaction involving Muslim and Non-Muslim have been proved through the academic visit to the temple and Korean traditional and historical places in Seoul and it showed that they are willing to know and understand each other more closely and openly in sharing opinions and views.

 

Keywords: Interaction, Muslim, Non Muslim, GMIK, IKMI

Published
2017-12-30
How to Cite
Solehah, N., Abdul Rahman, N. F., Awang, J., & Long, A. S. (2017, December 30). Interaksi Muslim dan Bukan Muslim di Korea dalam Program Assalamualaikum Seoul An Inter-Ideology Journey 2017 (ASEOUL) Menurut Perspektif Generasi Mahasiswa Islam Korea (GMIK) dan Ikatan Keluarga Muslim Indonesia-Korea (IKMI). Jurnal Wacana Sarjana, 1(1). Retrieved from https://spaj.ukm.my/jws/index.php/jws/article/view/48