Dakwah Sebagai Profesion: Antara Peluang dan Cabaran

  • Afnibar Afnibar

Abstract

Pada zaman Rasulullah SAW berdakwah  dilakukan secara door to door atau di Masjid. Dakwah disampaikan dari mulut ke mulut. Saat sekarang dakwah yang dilaksanakan di satu tempat dapat didengar, dilihat di pelbagai tempat sama ada dekat atau jauh dengan memanfaatkan media elektronik. Dakwah dapat dirakam dan dapat dilihat di lain waktu atau dibaca dari media cetak. Dengan teknologi komunikasi sesuatu yang tidak mungkin dilakukan bertahun-tahun yang lalu sekarang dapat dilakukan. Berdakwah masa kini dapat dilakukan melalui telefon rumah, telefon bimbit, televisyen, komputer dan internet. Kondisi demikian tentunya menuntut kemasan dakwah yang menarik, menyejukkan, menonton, bervariasi, dan memberikan solusi bagi permasalahan keagamaan dan semua masalah yang dihadapi ummat. Sehingga tujuan hakiki dari dakwah dapat dicapai yakni “kebahagiaan dunia dan akhirat”. Sehubungan dengan itu, makalah ini ingin membentangkan bagaimana dakwah sebagai profesionon untuk menyahut peluang dan tantangan yang terjadi saat ini. Mengingat belum ada kesamaan persepsi tentang dakwah sebagai profesionon atau sebagai kewajiban yang melekat pada semua umat Islam.

References

Al Qur’an dan terjemahnya, Departemen Agama RI.

Hamka. 1982. Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam. Jakarta: Penerbit Ummida

Imran Manan. 1989. Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan. Dirjen Dikti Depdikbud. Jakarta.

Kariyoto. 1991. Fungsi dan Peran Guru Menyonsong Abad XXI. Suara Guru. no 4 Th XL.

Moh.Uzer Usman. 1996. Menjadi Guru Profesiononal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 1985. Media pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni

Toha Yahya Omar.1983. Ilmu Dakwah. Jakarta: Penerbit Wijaya.

Published
2011-12-01
How to Cite
Afnibar, A. (2011). Dakwah Sebagai Profesion: Antara Peluang dan Cabaran. Al-Hikmah, 3, 3-8. Retrieved from https://spaj.ukm.my/jalhikmah/index.php/jalhikmah/article/view/1
Section
Articles