SOCIAL CAPITAL OF COMMUNITIES IN MANAGING THE MANGROVE FOREST OF TOLAI BARAT VILLAGE, TORUE DISTRICT, PARIGI-MOUTONG REGENCY (MODAL SOSIAL KOMUNITI DALAM MENGURUSKAN HUTAN BAKAU KAMPUNG TOLAI BARAT, KECAMATAN TORON, KABUPATEN PARIGI-MOUTONG)

Abstract

Abstract

The condition of mangroves in Tolai Barat Village is still fairly good; because it can be seen from the green of mangrove forest that stretches along this coastline is an effect of the influence of social capital consisting of network, norm and trust. This study aims to determine the social capital of communities in the management of mangrove forests of Tolai Barat Village, Torue, Parigi-Moutong. The study was conducted from November to December 2017, located in Tolai Barat Village, Torue District, Parigi-Moutong Regency. Respondent determination was done by purposive sampling method for community figures and Random Sampling method for public. The number of respondents is 35 people whoare divided into 25 for the general public and 10 people for public figures. Data analysis used is qualitative descriptive analysis to understand the level of social capital of society by using scaling and then described according to the result obtained by interview. Based on the obtained results, the social capital of the community in Tolai Barat village is strong. It can be seen that Bonding Social Capital is strong because the people of Tolai Barat Village have a strong togetherness and have a strong solidarity in managing mangrove forest. Bridging Social Capital is high as seen from the condition of the community in managing mangrove forestswherethey have a strong unity as in managing mangrove forests; they do not distinguish the tribe, religion and social status. Linking Social Capital is somewhat in themiddlebecause the people have less extensive network associated with the management of mangrove forests.

Keywords: Social Capital, Bonding Social Capital, Bridging Social Capital, Linking Social Capital, Social Capital Criteria

 

Abstrak

Keadaan bakau di Desa Tolai Barat masih cukup baik; kerana dapat dilihat dari hutan hutan bakau hijau yang membentang di sepanjang garis pantai ini adalah pengaruh pengaruh modal sosial yang terdiri dari jaringan, norma dan kepercayaan. Kajian ini bertujuan untuk menentukan modal masyarakat komuniti dalam pengurusan hutan bakau di Desa Tolai Barat, Torue, Parigi-Moutong. Kajian ini dijalankan dari November hingga Disember 2017, bertempat di Desa Tolai Barat, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi-Moutong. Penentuan responden dilakukan dengan kaedah persampelan purposive untuk tokoh masyarakat dan kaedah persampelan secara rawak untuk orang awam. Bilangan responden adalah 35 orang yang dibahagikan kepada 25 untuk orang awam dan 10 orang untuk tokoh awam. Analisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk memahami tahap modal sosial masyarakat dengan menggunakan penskalaan dan kemudian diterangkan mengikut hasil yang diperolehi oleh wawancara. Berdasarkan hasil yang diperoleh, modal sosial masyarakat di Desa Tolai Barat adalah kuat. Hal ini dapat dilihat bahwa Ikatan Modal Sosial sangat kuat kerana penduduk Desa Tolai Barat mempunyai kebersamaan yang kuat dan memiliki solidaritas yang kuat dalam mengelola hutan bakau. Merapatkan Modal Sosial adalah tinggi seperti yang dilihat dari keadaan masyarakat dalam menguruskan hutan bakau dengan mempunyai perpaduan yang kuat seperti mengurus hutan bakau; mereka tidak membezakan suku, agama dan status sosial. Menghubungkan Modal Sosial agak terasa kerana mereka mempunyai rangkaian yang kurang luas yang berkaitan dengan pengurusan hutan bakau.

Kata kunci: Modal Sosial, Ikatan Modal Sosial, Merapatkan Modal Sosial, Menghubungkan Modal Sosial, Kriteria Modal Sosial