TRADITIONAL FISHERMAN EMPOWERMENT MODEL IN THE BIAU SUB-DISTRICT OF BUOL REGENCY (MODEL PEMBERDAYAAN NELAYAN TRADISIONAL DI KACAMATAN BIAU, KABUPATEN BUOL)

Authors

  • Sudirman - Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Tadulako University, Palu, Central Sulawesi, Indonesia

Abstract

Abstract

The increasingly popular empowerment model known by the Indonesian people in the context of national development began around the 1990s. This empowerment model becomes a trend in national development especially in poverty alleviation after considering various failure in previous development concept which emphasis on top-down planning approach.This empowerment model is in many ways, seen as a manifestation of a community-centered development paradigm.Because by utilizing this empowerment model, the public gains the widest space to participate in development activities. The development approach utilizing the empowerment model is a reaction to the previous developmental approach that tends to be more focused on growth-oriented and not on the equity aspect. It is safe to say that the empowerment model has encouraged the acceleration of equity in development activities in our society.This assumption is the base of the importance of this research.Because in the empowerment model, it is the people who know best about the problems they are experiencing and what their needs are. That is precisely the case in Buol Village since 2005 where the empowerment model in community development has become one of the most appropriate choices in addressing various problems faced by traditional fishing communities in meeting the socio-economic needs of their family members.This study aims to track on how the empowerment model of traditional fishermen community in order to improve the welfare of family members. This study is done by using a qualitative approach by determining informants as many as 9 heads of traditional fishing families through purposive sampling. Data collection techniques utilized in this research is as follows: (1). Participatory observation; (2). Deep interview; and (3). Focus Group Discussions (FGD). The results of this study are expected to enrich the repertoire of science in the social sciences fields, especially related to the model and strategy of empowering traditional fishermen. In addition, the results of this study can also be taken into consideration by the government authorities in taking policy in the field of empowering traditional fishermen in this area.

Keywords: Empowerment Model, Traditional Fishermen, Community

 

Abstrak

Model pemberdayaan semakin popular yang diketahui oleh rakyat Indonesia dalam  konteks pembangunan nasional bermula sekitar tahun 1990-an. Model pemberdayaan ini menjadi trend dalam pembangunan negara terutamanya dalam pembasmian kemiskinan setelah mempertimbangkan pelbagai kegagalan dalam konsep pembangunan sebelumnya yang menekankan pendekatan perancangan atas-bawah. Model pemberdayaan ini, dalam banyak hal, dilihat sebagai manifestasi paradigma pembangunan berpusatkan masyarakat Kerana dengan memanfaatkan model pemberdayaan ini, masyarakat mendapat ruang luas untuk turut serta dalam kegiatan pembangunan. Pendekatan pembangunan yang menggunakan model pemberdayaan adalah tindak balas terhadap pendekatan pembangunan sebelumnya yang cenderung lebih tertumpu pada pertumbuhan berorientasikan dan bukan pada aspek ekuiti. Adalah selamat untuk mengatakan bahawa model pemberdayaan telah menggalakkan pecutan ekuiti dalam aktiviti pembangunan dalam masyarakat kita. Andaian ini adalah asas pentingnya penyelidikan ini. Memandangkan model pemberdayaan, orang-orang yang paling mengetahui masalahnya ialah mereka yang sedang mengalami dan mengetahui tentang keperluan mereka. Sehubungan itu, di Kampung Buol sejak tahun 2005 di mana model pemberdayaan dalam pembangunan komuniti telah menjadi salah satu pilihan yang paling sesuai dalam menangani pelbagai masalah yang dihadapi oleh komuniti nelayan tradisional dalam memenuhi keperluan sosioekonomi ahli keluarga mereka. Kajian ini bertujuan untuk menjejaki bagaimana model pemberdayaan komuniti nelayan tradisional untuk meningkatkan kebajikan ahli keluarga. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menentukan pemberi maklumat sebanyak 9 kepala keluarga nelayan tradisional melalui persampelan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kajian ini adalah seperti berikut: (1). Pemerhatian secara bersemuka; (2). Wawancara yang mendalam; dan (3). Perbincangan Kumpulan Fokus (FGD). Hasil kajian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu dalam bidang sains sosial, terutama yang berkaitan dengan model dan strategi pemberdayaan para nelayan tradisional. Di samping itu, hasil kajian ini juga boleh diambil kira oleh pihak berkuasa kerajaan dalam mengambil dasar dalam bidang pemberdayaan nelayan tradisional di kawasan ini

Kata kunci: Model Pemberdayaan, Nelayan Tradisional, Komuniti

References

Anwas, O. M. 2014. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.

Kantor Kelurahan Buol. 2017. Monografis Kelurahan Buol. Buol: Kantor Kelurahan Buol.

Lasara. 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir, Gagasan Memelihara Aset Wilayah Pesisir dan Solusi Pembangunan Bangsa. Bandung: Alfabeta.

Mamar, S. 2010. Kebudayaan Masyarakat Maritim. Palu: Tadulako University Press.

Prijono& Pranarka. 1996. Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Jakarta: YIIS.

Singarimbun, M.& Efendi, S. 1991. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Sjafari, A. 2014. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soetomo. 2014. Pemberdayaan Masyarakat, Mungkinkah Muncul Antitesisnya?,. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumodiningrat. 2000. Studi Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir. Jakarta: YIIS.

Sunyoto, U. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Teguh, A. 2004. Perlukah Masyarakat Diberdayakan. Jakarta: CV. Cipta Karya.

Winarni, T. 1998. Pemberdayaan Masyarakat Suatu Alternatif Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Downloads

Published

2018-09-01

Issue

Section

Language & Heritage