THE STUDY OF COMMUNITY PARTICIPATION IN EMPOWERING THE POOR IN TOLITOLI, CENTRAL SULAWESI, INDONESIA (STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI TOLITOLI, SULAWESI TENGAH)

Authors

  • Sudirman - Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia
  • Hadisuddin - Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia
  • Syufri - Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia
  • Mohamad Saleh - Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Abstract

Abstract

One indicator of the success of empowerment is the high level of community participation starting from the planning, implementation to the evaluation and monitoring of the results of empowerment activities. Each empowerment activity will not properly and optimally take place without the participation of community members in each process and stages of empowerment activities themselves. That is why community participation is very much needed in maximizing the process, stages and achievement of the results of empowerment activities. This is very important, because in reality the community participation is inseparable from a conscious effort carried out by a person or group of people to involve themselves in joint activities, including empowerment activities. It can also be said that participation is an activity carried out by a person or group of people in each empowerment activity that aims to meet the public needs. The main problem that is how the reality, forms, supporting factors and obstacles affect community participation in empowerment activities in Tolitoli. This study carried out using qualitative descriptive method by sampling the area in 3 sub-districts, namely one sub-district in Tolitoli Regency capital city, a closest sub-district and a furthest sub-district from the capital of Tolitoli Regency. From each sub-district, three villages and 10 informants were selected in each village totaling 30 people purposively determined informants. The results of the analysis obtained from this study indicate that there is a significant relationship between the level of community participation and the empowerment of the poor and has implications for the progress of development in Tolitoli Regency. The higher the level of community participation in the empowerment activities of the poor directly facilitate the processes and stages of activities in empowerment itself and this encourages progress in regional development. Vice versa, if the level of community participation is relatively low in the empowerment activities of the poor, then it directly negatively affects the empowerment activities themselves which in turn can hinder the pace of regional development in general.

Keywords: Community participation, Empowerment, Empowering the poor

 

Abstrak

Salah satu indikator keberhasilan pemberdayaan adalah tingginya tingkat partisipasi masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan pemantauan hasil kegiatan pemberdayaan. Setiap kegiatan pemberdayaan tidak akan berjalan dengan baik dan optimal tanpa partisipasi anggota masyarakat dalam setiap proses dan tahapan kegiatan pemberdayaan itu sendiri. Karena itulah partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam memaksimalkan proses, tahapan dan pencapaian hasil dari kegiatan pemberdayaan. Ini sangat penting, karena dalam kenyataannya partisipasi masyarakat tidak dapat dipisahkan dari upaya sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk melibatkan diri dalam kegiatan bersama, termasuk kegiatan pemberdayaan. Dapat juga dikatakan bahwa partisipasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam setiap kegiatan pemberdayaan yang bertujuan untuk memenuhi keperluan publik. Masalah utama iaitu bagaimana kenyataan, bentuk, faktor pendukung dan hambatan mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan di Tolitoli. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengambil sampel area di 3 kecamatan, iaitu satu kecamatan di ibu kota Kabupaten Tolitoli, kecamatan terdekat dan kecamatan terjauh dari ibukota Kabupaten Tolitoli. Dari masing-masing kecamatan, tiga desa dan 10 informan dipilih di masing-masing desa yang berjumlah 30 orang yang ditentukan secara informan. Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat miskin dan memiliki implikasi terhadap kemajuan pembangunan di Kabupaten Tolitoli. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan kaum miskin secara langsung memfasilitasi proses dan tahapan kegiatan dalam pemberdayaan itu sendiri, dan ini mendorong kemajuan dalam pembangunan daerah. Begitu juga sebaliknya, jika tingkat partisipasi masyarakat relatif rendah dalam kegiatan pemberdayaan kaum miskin, maka secara langsung berdampak negatif pada kegiatan pemberdayaan itu sendiri yang pada gilirannya dapat menghambat laju pembangunan daerah secara umum.

Kata kunci: Partisipasi masyarakat, Pemberdayaan, Pemberdayaan masyarakat miskin

References

Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2008. Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jakarta.

Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. 2011. Hand Book of, Qualitative Research. California: Sage Publication.

Moleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ndraha, T. 2003. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Karya Dharma UP.

Prijono, & Pranarka. 1996. Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Jakarta: YIIS.

Sayogyo, P. 2003. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: LP3ES.

Singarimbun, M. & Efendi, S. 1991. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Slamet, Y. 1989. Konsep-Konsep Partisipasi Sosial. Yogyakarta: Studi Sosial Universitas Gajah Mada.

Suharto, E. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama.

Supardi, & Rozany, A. 2008. Mengukur Standar dan Indikator Kemiskinan Nasional. Jakarta: Cipta Karya.

Suparjan, & Hampri. 2003. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: YIIS.

Suparlan, P. 2003. Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Teguh, A. 2004. Perlukah Masyarakat Diberdayakan. Jakarta: CV. Cipta Karya.

Winarni, T. 1998. Pemberdayaan Masyarakat Suatu Alternatif Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesi.

Downloads

Published

2019-11-15

Issue

Section

Environment & Landscape