TV ONE COVERAGE ON THE TERRORISM ACTIVITY CASE OF SANTOSO’S GROUP IN CENTRAL SULAWESI (LIPUTAN TV ONE MENGENAI KAJIAN KES KEGIATAN TERORISME KELOMPOK SANTOSO DI SULAWESI TENGAH)
Abstract
Abstract
Information deliveries are important, especially in the modern era. The mass media is crucial as one of the trusted information providers. One of many crucial information to be delivered to the audience is terrorism cases. Terrorism cases in Indonesia are widely known and spread from the early 2000s, following the 9/11 incidents. Some of the cases are Bali Bombings and the terror of East Indonesian Mujahidin group led by Santoso. The appearance of many terrorisms groups one after another always covered in the Indonesian mass media, especially national scale medias. One of the national scale media in Indonesia is TV One. TV One also participated in presenting various information about terrorism cases conducted by Santoso's group. This study was conducted using a qualitative descriptive approach model using discourse analysis to review three news aired by TV One regarding the Santoso’s group terrorism cases. The results indicate that TV One presented Santoso and his group as criminals who have disturbed the security of the State, because they have killed, robbed and spread terror acts. This discourse is presented by TV One with indications of the usage of the elements of prejudice in their three separate news following the development of the Santoso’s Group eradication by the Army and National Police joint forces.
Keywords: News, discourse, terrorism, mass media
Â
Abstrak
Pengiriman informasi penting, terutama di era modern. Media massa sangat penting sebagai salah satu penyedia informasi tepercaya. Salah satu dari banyak informasi penting yang akan disampaikan kepada audiens adalah kasus terorisme. Kasus-kasus terorisme di Indonesia dikenal luas dan menyebar sejak awal tahun 2000-an, setelah insiden 9/11. Beberapa kasus adalah Bom Bali dan teror kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin oleh Santoso. Kemunculan banyak kelompok terorisme satu per satu selalu diliput di media massa Indonesia, terutama media skala nasional. Salah satu media skala nasional di Indonesia adalah TV One. TV One juga berpartisipasi dalam menyajikan berbagai informasi tentang kasus-kasus terorisme yang dilakukan oleh kelompok Santoso. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan analisis wacana untuk meninjau tiga berita yang disiarkan oleh TV One mengenai kasus terorisme kelompok Santoso. Hasilnya menunjukkan bahwa TV One menghadirkan Santoso dan kelompoknya sebagai penjahat yang telah mengganggu keamanan negara, karena mereka telah membunuh, merampok dan menyebarkan aksi teror. Wacana ini disajikan oleh TV One dengan indikasi penggunaan unsur-unsur prasangka dalam tiga berita terpisah mereka setelah pengembangan pemberantasan Kelompok Santoso oleh Angkatan Darat dan pasukan gabungan Kepolisian Nasional.
Kata kunci: Berita, ceramah, terorisme, media massaReferences
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Bua, J. G.2016. Spanduk Syuhada Poso Terbentang di Pemakaman Santoso. Jakarta: CNN Indonesia.
Bungin, B. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Cangara, H. 2011. Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press.
Egloff, G. 2015. Violence prevention and beyond – Theses on the spirit of terrorism. Egypt. J. Forensic Sci. 5(3): 75–81.
El Tayeby, O., Molnar, P., and George, R. 2014. Measuring the Influence of Mass Media on Opinion Segregation through Twitter. Procedia Computer Science 36(C): 152–159.
Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi Dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Fedotova, O. 2013. Radicalism and Terrorism Problems in a Scientific Discourse of Russian Social Sciences. Procedia - Soc. Behav. Sci. 92: 334–343.
Fenton, A. J. 2014. Change and Continuity in Indonesian Islamist Ideology and Terrorist Strategies. Al-Jami’ah J. Islam. Stud. 52(1): 1-4.
Fitraditya and Mursito. 2016. Pemberitaan Kelompok Teroris Santoso Dalam Media Massa: Analisis Framing Tentang Pemberitaan Kelompok Teroris Poso Santoso dalam Koran Tempo edisi Januari – Maret. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, 2016. [Online]. Available: https://digilib.uns.ac.id. [Accessed: 16-Feb-2018].
Hamad, I. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Jakarta: Granit.
Hidayatullah, H. 2012. Kejanggalan - Kejanggalan dalam Kasus Terorisme. Hidayatullah.com. [Online]. Available: https://www.hidayatullah.com/artikel/opini/ read/2012/09/11/4058/kejanggalan-kejanggalan-dalam-kasus-terorisme.html. [Accessed: 02-Jul-2018].
Istriyani, R. 2016. Media: Causes and Strategies to Overcome Islamophobia. Qudus Int. J. Islam. Stud. 4(2): 201- 206.
Kamasa. 2015, F. Terorisme: Kebijakan Kontra Terorisme Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Khairil, M. 2018. Wahdah Islamiyah’s Counter-Radicalism Strategy Through The New Media Network in Da’wah Development Of Palu City. Al-Ulum 18(2): 417–435.
Khairil, M. 2017a. The Transformation of the Symbolic Meaning of Radicalism in Acts of Terrorism Post-Conflict in Poso Central Sulawesi. Proceedings International Conference on Democracy, Accountability and Governance: 282–289.
Khairil, M., Ali, M. N., Zakaria, S. Z. S., Arifin, K., and Razman, M. R. 2017a. Mass Media Coverage on Terrorism in Order to Achieve Peace and Justice according to the World Agenda of Sustainable Development Goals (SDGs),â€. Information 20(7A): 4935–4940.
Khairil, M., Emrizal, Razman, M. R., Ramli, Z., and Arifin, K. 2017b. Understanding Terrorism Based on Radicalism Idea in Order to Avoid Instability for Achieving Environmental Peace and Justice the Sustainable Development Goals (SDGs). J. Food, Agric. Environ. 15(1): 48–51.
Khairil, M. 2017b. Communication Strategies to Prevent Terrorist Group’s Radical Ideology and Doctrine within Islamic Universities at Central Sulawesi. Al-Ulum 17(2): 285–305.
Kompas. 2009. TV One Tayangan Temanggung Hanya untuk Naikkan Rating. national.kompas.com. [Online]. Available: http://nasional.kompas.com/read/2009/08/ 27/19533758/TV.One.Tayangan.Temanggung.Hanya.untuk.Naikkan.Rating. [Accessed: 16-Aug-2018].
Nimmo, D. 2011. Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pavelka, J. 2014. The Factors Affecting the Presentation of Events and the Media Coverage of Topics in the Mass Media. Procedia - Soc. Behav. Sci. 140: 623–629.
Sobur, A. 2012. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
TV One. 2018. Profil. TV One News. [Online]. www.tvonenews.tv. [Accessed: 16-Feb-2018].
Wahjuwibowo, I. S. 2015. Terorisme Dalam Pemberitaan Media: Analisis Wacana Terorisme Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Wardah, F. 2016. AS Masukkan Santoso dalam Daftar Teroris Global. Jakarta: Voa Indonesia.
