ISU DAN PERMASALAHAN INDUSTRI KRAFTANGAN TEMBAGA DI TERENGGANU, MALAYSIA
ISSUES AND PROBLEMS OF THE BRASSWARE HANDICRAFT INDUSTRY IN TERENGGANU, MALAYSIA
Abstract
Sejarah telah membuktikan akan kemasyuran negeri Terengganu sebagai pusat perdagangan pada zaman dahulu yang sememangnya kaya dengan warisan budaya dan kearifan tempatan dengan warganya yang pakar dalam ilmu pertukangan seperti kraftangan tembaga. Walau bagaimanapun, industri kraftangan tembaga di Terengganu boleh dikatakan agak kritikal pada masa kini dari segi populariti selain kadar pengeluaran barangan kraf tembaga yang semakin merosot berbanding dengan kraftangan yang lain seperti songket, batik, ukiran kayu, anyaman dan lain-lain. Oleh itu, kajian adalah bertujuan untuk mengenal pasti isu dan permasalahan yang menyumbang kepada kemerosotan industri kraftangan tembaga di Terengganu. Kajian ini berbentuk kualitatif yang meliputi penyelidikan luaran seperti temu bual dan juga melibatkan pembacaan dan analisis data. Perisian SPSS Text Analytics for Surveys telah digunakan untuk menganalis data yang telah diperolehi melalui temu bual yang telah dijalankan terhadap 28 orang responden yang terlibat secara langsung dalam industri kraftangan tembaga. Hasil analisis berjaya menghasilkan satu model validasi hubung kait 18 elemen isu dan permasalahan industri kraftangan tembaga di Terengganu. Bagi membantu pembangunan kraftangan tembaga Terenganu pada masa depan, hasil perbincangan dapatan telah dibahagikan kepada 3 peringkat isu dan seharusnya diberi perhatian sewajarnya oleh pemain industri. Peringkat pertama ialah unit. Kedua peringkat kelompok, manakala peringkat ketiga ialah nasional. Pemahaman yang jelas akan isu dan permasalahan dalam kalangan pemain industri melalui model validasi yang dihasilkan berpotensi menaikkan lagi nilai kraftangan warisan di Terengganu sekaligus menjamin kelestarian kearifan tempatan agar terus terpelihara dan tidak hilang ditelan zaman.
Kata Kunci: Tembaga Terengganu, Kraf Malaysia, Warisan Budaya, Kearifan Tempatan
Abstract
Terengganu has a historical record of being a formidable old commerce hub, renowned for its local wisdom and its residents' expertise in handicrafts, particularly in the creation of brassware handicraft. The brassware handicraft sector is less popular than other handicrafts like songket, batik, wood carving, weaving, etc. Additionally, its production rate has been decreasing. Therefore, the study aims to identify issues and problems that contribute to the decline of the brassware handicraft industry in Terengganu. This study primarily employs qualitative research methods, which encompass external inquiries such as semi-structured interviews and the thorough literature reviews and interpretation of collected data. The SPSS Text Analytics for Surveys software is utilised to analyse data obtained from interviews with 28 respondents directly involved in the brassware craft business. The investigation yielded a validation model demonstrating the association between the various concerns and problems in the brassware handicraft sector in Terengganu. Based on the findings of this study, the researcher has categorised the challenges and concerns that need to be considered by those interested in developing brassware crafting in Terengganu in the future. These problems are typically categorised into three tiers: individual level, collective level, and national level. A clear understanding of the issues and problems among stakeholders through the validation model produced can increase the value of heritage handicrafts in Terengganu and guarantee the sustainability of local wisdom so that it is preserved and not lost over time.
Keywords: Terengganu brassware, Malaysia craft, cultural heritage, local wisdom
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright and Licensing
Authors who publish with Asian Journal of Environment, History and Heritage (AJEHH) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC BY 4.0).
- This license permits anyone to share and adapt the work for any purpose, even commercially, provided appropriate credit is given to the author(s) and the source.
- By submitting to this journal, authors accept that, if their manuscript is accepted, it will be published under the terms of the CC BY 4.0 license.