KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN DI PERAIRAN SUNGAI SIAK, PEKANBARU (MACROZOOBENTHOS COMMUNITY AS BIOINDICATOR IN SIAK RIVER, PEKANBARU)

Authors

  • Eni Sumiarsih Faculty of Fisheries & Marine Universitas Riau
  • Nur El Fajri Faculty of Fisheries & Marine Universitas Riau
  • Adriman - Faculty of Fisheries & Marine Universitas Riau
  • Teda Sanodri Faculty of Fisheries & Marine Universitas Riau
  • Rahmi Monalisa Ritonga Faculty of Fisheries & Marine Universitas Riau

Abstract

Abstrak


Sungai Siak sudah mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas antropogenik di sekitar perairan Sungai Siak. Aktivitas ini mempengaruhi kualitas perairan dan biota akuatik seperti benthos. Mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos sebagai bioindikator dan penentuan kualitas perairan tentu sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi Sungai Siak. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2016. Pengambilan sampel pada 4 stasiun. Kualitas perairan ditentukan berdasarkan Indeks Kimia Kirchhof, sedangkan parameter biologi yang diamati adalah makrozoobenthos. Makrozoobenthos di perairan Sungai Siak ditemukan 8 jenis dari 5 klas. Kelimpahan makrozoobenthos berkisar 22.73 – 848.49 ind/m2, indeks keanekaragaman berkisar 0.92 – 2.12, indeks dominansi berkisar 0.26 – 0.58, dan indeks keseragaman berkisar 0.44 – 0.97. Berdasarkan analisis indeks kimia Kirchhof, yaitu berkisar 23.80-31.19 Sungai Siak dikategorikan tercemar sedang sampai tercemar berat. Hal ini menunjukkan bahwa perairan Sungai Siak Kota Pekanbaru sudah tercemar berat, karena adanya jenis makrozoobenthos sebagai indikator pencemaran, seperti Chironomus sp dan Tubifex sp yang mendominasi di Sungai Siak.

Kata Kunci: Antropogenik, Chironomous sp, Indeks dominansi, Indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks kimia kirchhof, kualitas air, Tubifex sp

 

Abstract

Siak River has been polluted due to anthropogenic activity around the waters of the Siak River. This activity affects the quality of aquatic and aquatic biota such as benthos. Knowing the macrozoobenthos community structure as bioindicator and determining the quality of the waters is necessary to know the condition of Siak River. The study was conducted from April to June 2016. Sampling on 4 stations. Water quality was determined based on Kirchhof Chemical Index, while the observed biological parameters were macrozoobenthos. Macrozoobenthos in the waters of the Siak River found 8 species of 5 classes. The abundance of macrozoobenthos ranged from 22.73 - 848.49 ind / m2, the diversity index ranged from 0.92 to 2.12, the dominance index ranged from 0.26 to 0.58, and the uniformity index ranged from 0.44 to 0.97. Based on the analysis of kirchhof chemical index, which ranged from 23.80 to 31.19 Siak River was categorized as moderate to severe polluted. This shows that the waters of the Siak River of Pekanbaru City have been heavily polluted, due to the type of macrozoobenthos as pollution indicators, such as Chironomus sp and Tubifex sp that dominance in the Siak River.
Keywords: Anthropogenic, Chironomous sp, dominance e index, diversity index, equitability index, kirchhof chemical index, water quality, Tubifex sp

References

[APHA]American Public Health Association. 1995. Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater. 19th Edition. Washington. DC.(US): American Public Health Assosiation/American Water Work Association-Water Enviroment Federation.

Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau. 2013. Laporan Pemantauan Kualitas Air Sungai Siak Tahun 2013.

Fajri. N. E. dan A. Kasry. 2013. Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Sifat Fisika-Kimia dan Makrozoobenthos. Jurnal Berkala Terubuk Februari: 37-52.

Kirchoff, W. 1991. Water Quality Assessment Based on Physical, Chemical and Biological Parameters for the Citarum River Basin. Paper presented in the Workshop on Water Quality Assessment and Standard Water Quality Management. Bandung.

Krebs, C.J. 1985. Ecology. The Experemental Analysis of Distribution and Abundance: Third Edition. New York: Harper and Row.

Naditia, J. 2011. Valuasi Ekonomi Ekosistem Sungai Siak (Studi Kasus Sungai Siak Kota Pekanbaru. Skripsi Departemen Ekonomi dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Odum. 1993. Dasar dasar ekologi umum. Diterjemahkan oleh T. Samingan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Nomor 82. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia.

Rudiyanti, S., T. E. Kinanti., dan F. Purwanti. 2014. Kualitas Perairan Sungai Bremi Kabupaten Pekalongan ditinjau dari Faktor Fisika-Kimia Sedimen dan Kelimpahan Hewan Makrozoobenthos. Management of Aquatic Resource. Diponegoro Journal of Maquares 3(1): 160-167.

Setiawan, A., T. R. Setyawati., dan A. H. Yanti. 2015. Kelimpahan Limnodrilus sp. pada Perairan Kanal di Kecamatan Pontianak Timur. Universitas Tanjungpura. Jurnal Protobiont 4(1): 248-252.

Suryono, T., S. Sunanisari, E. Muryana, dan Rosidah. 2010. Tingkat Kesuburan dan Pencemaran Danau Limboto, Gorontalo. Limnotek 36(1): 49 -61.

Yobe S. 2014. Laporan Hasil Pemeriksaan Tinja Penduduk. Pengelola Program P2 Schistosomiasis Dinas Kabupaten Sigi.

Downloads

Published

2018-06-28

Issue

Section

Environment & Landscape