Gangguan Sindrom Kesepian Terhadap Warga Emas di Sabah

(Disturbance of Empty-nest Syndrome Towards Elderly Citizens in Sabah)

Abstract

Negeri Sabah telah merekodkan jumlah penduduk warga emas sebanyak 3.7 peratus yang menunjukkan pertambahan berlaku pada tahun 2020 yang lalu. Pertambahan ini mendatangkan banyak isu yang sering berbangkit mengenai sindrom kesepian dalam kalangan warga emas akibat penghijrahan penduduk Sabah. Isu migrasi seorang anak lalu meninggalkan ibu bapa mereka adalah situasi yang kerap terjadi sehingga menjejaskan kualiti kehidupan yang seharusnya warga emas ini peroleh. Kajian yang dijalankan ini akan merungkai isu dan implikasi kesepian yang berlaku kepada warga emas ini akibat ditinggalkan oleh anak dewasa. Objektif utama kajian ini ialah membincangkan impak sindrom kesepian warga emas di Sabah akibat penghijrahan keluar penduduk Sabah. Ia dilakukan menggunakan analisis dokumen berdasarkan 20 sumber bahan rujukan utama bagi mempertahankan lagi kajian ini. Berdasarkan hasil kajian, berlaku pertambahan jumlah penghijrahan keluar terhadap penduduk di Sabah. Perkara inilah yang menimbulkan risiko sindrom dalam kalangan warga emas yang mana implikasi sindrom kesepian ini akan berterusan jika tidak dirawat. Namun demikian, terdapat juga beberapa saranan yang bermanfaat untuk warga emas bagi menceriakan semula kehidupan mereka dalam melakukan aktiviti di dalam atau di luar rumah terutama melalui Pusat Aktiviti Warga Emas. Oleh itu, diharapkan akan adanya penambahbaikan dalam peeanan intergenerasi serta pengurusan dari pihak PAWE agar dapat mengurangkan isu sebegini di masa hadapan.

Kata Kunci: intergenerasi, penghijrahan keluar, pusat aktiviti warga emas, sindrom kesepian, warga emas

ABSTRACT

The digit of elderly citizens in Sabah hold out 3.7 percent in 2020, up from 3.7 percent the previous year. As a result of the outmigration of people from Sabah, empty-nest syndrome among elderly adults is a regular happening. The case of a child left their parents is a migratory issue that occurs repeatedly until it compromises the value of life that should be enjoyed. This study will aid in determining the challenges and effects of loneliness experienced by elderly citizens who have been left at home by adult childrens. The main objective of this research is to discuss the implications of loneliness on older citizens in Sabah as a reaction of Sabahan outmigration. This study was conducted by document analysis, which is based on 20 sources of information. According to the findings, the outmigration of persons from Sabah has increase. As a result, the way of life will be triggered among older folks, and the impact of this loneliness syndrome would be prolonged if left untreated. However, based on the findings, there are some thoughtful ideas for elderly persons who want to re-energize their lives by participating in everyday activities, particularly from PAWE. As a result, it is believed that intergenerational involvement and PAWE management will improve in the future, reducing these concerns.

Keywords: empty-nest syndrome, intergenerational, outmigration, senior citizen activity center, senior citizen